Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Prasasti Peninggalan Kerajaan Sriwijaya Dalam Bahasa Melayu Kuno

Bahasa aslinya adalah Melayu Kuno Sanskerta dan Jawa Kuno. Prasasti tersebut ditemukan oleh M.


5 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya Dari Masa Kejayaannya

Bahasa Melayu Kuno Prasasti dengan menggunakan bahasa Melayu Kuno dijumpai di daerah Sumatera Misalnya Prasasti Kedukan Bukit Prasasti Talang Tuo dan Prasasti Telaga Batu peninggalan Kerajaan Sriwijaya.

Prasasti peninggalan kerajaan sriwijaya dalam bahasa melayu kuno. Isi prasasti ini hampir sama dengan beberapa prasasti peninggalan Sriwijaya lainnya yang ditemukan di Lampung yaitu tentang kutukan bagi mereka yang tidak patuh kepada penguasa. Benda sejarah peninggalan Kerajaan Sriwijaya ini berbentuk batu kecil yang memiliki ukuran sekitar 45 x 80 cm. Bahasa yang dipakai dalam prasasti-prasasti peninggalan Sriwijaya adalah.

Keberadaan dari Kerajaan Sriwijaya ini dibuktikan oleh berbagai macam sumber sejarah seperti berita dari China dan peninggalan prasasti. Bahasa yang ditulis pada prasasti ini menggunakan bahasa Melayu Kuno serta menggunakan aksara Pallawa. Prasasti ini dijumpai untuk pertama kalinya di dekat Telaga Biru Ilir 3 Ilir Timur II Palembang.

Prasasti ini kemudian diperiksa oleh H. Daerah-daerah kekuasaar antara lain Sumatra dan pulau-pulau sekitar Jawa bagian barat sebagian Jawa bagian teng sebagian Kalimantan Sem. Kern seorang ahli epigraf Belanda yang bekerja di.

Ukuran prasasti kedukan bukit yaitu 45 80 cm dan penulisan isinya menggunakan aksara pallawa bahasa Melayu Kuno. Prasasti Ligor menjadi salah satu prasasti peninggalan Sriwijaya. Daftar Prasasti Peninggalan Kerajaan Sriwijaya dari Dalam dan Luar Negeri.

Berikut ini merupakan prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya. Percis semisal prasasti lain-lainnya prasasti ini pula ditulis mempergunakan bahasa Melayu Kuno dan aksara Pallawa. Prasasti Palas Pasemah ditemukan di pinggir rawa Desa Palas Pasemah Lampung Selatan.

Isi prasasti kedukan bukit menggambarkan bahwa seorang utusan Kerajaan Sriwijaya bernama Dapunta Hyang sudah menempuh perjalanan suci sidhayarta dengan perahu bersama 2000 pasukannya telah berhasil menaklukan daerah-daerah lain. Prasasti ini tertulis bukan di atas batu melainkan di permukaan lempengan tembaga. Cukup banyak peninggalan kerajaan Sriwijaya yang telah berhasil ditemukan seiring berjalannya waktu dari dulu hingga sekarang.

Prasasti ini diperkirakan merupakan peninggalan abad ke-7 pada masa kerajaan Sriwijaya. Prasasti ini ditemukan pada tahun 686 M. Kemudian pada 1924 prasasti ini ditranskripsikan dan diterjemahkan oleh Philippus Samuel van Ronkel seorang ahli Bahasa Melayu kenamaan.

Dikutip dari sejumlah sumber sejarah susunan pesan yang ada di dalam prasasti ini tidak begitu jelas karena batu yang digunakan untuk menulis prasasti tersebut memiliki tingkat keausan yang cukup tinggi sehingga. Informasi mengenai prasasti bersejarah peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya bisa kamu simak berikut ini. Salah satu prasasti dari Kerajaan Sriwijaya ini ditulis dalam bahasa Melayu Kuno menggunakan huruf Pallawa.

Catatan sejarah mengenai Kerajaan Sriwijaya ini ditulis melalui prasasti yang ditemukan di wilayah Sumatera Jawa dan bahkan di luar negeri. Prasasti Hujung Langit merupakan prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya yng didapati di desa Haur Kuning Lampung. Kerajaan dengan corak Budha ini berdiri pada abad ke 6 hingga abad ke 11 Masehi.

Perhatikan nama-nama Prasasti berikut ini. PENINGGALAN KERAJAAN SRIWIJAYA Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan yang sangat termasyhur dengan wilayah kekuasaannya mencakup lintas samudera. Yang merupakan peninggalan kerajaan Sriwijaya ditemukan di bagian barat pulau Bangka dan ditulis dalam tulisan Melayu dan Pallavic kuno.

Prasasti Kota Kapur merupakan prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya yang berada di bagian Barat Pulau Bangka. Talang Tuwo berisikan pesan penting sang raja yang dituliskan dalam aksara Pallawa menggunakan bahasa Melayu Kuna. Peninggalan Kerajaan Sriwijaya.

Peninggalan Sejarah Kerajaan Sriwijaya. Pada masa kejayaannya wilayah kekuasaan Sriwijaya cukup luas. Apa saja prasasti peninggalan Kerajaaan Sriwijaya.

Isi dari prasasti Karang Berahi yaitu kutukan bagi orang-orang yang tidak taat pada raja Sriwijaya. Prasasti dengan menggunakan bahasa jawa kuno dipakai pada abad ke- misalnya pada Prasasti Kedu 907 M atau Prasasti Mantyasih peninggalan kerajaan Mataram Kuno. Dalam prasasti tersebut berisi tentang kutukan untuk siapa saja yang dapat membahayakan keutuhan dari Kerajaan Sriwijaya.

Seperti pada prasasti peninggalan Sriwijaya lainnya prasasti Hujung Langit ini ditulis dengan menggunakan huruf Pallawa dan ditulis dengan menggunakan bahasa Melayu Kuno. Prasasti ini berangka tahun 604 Saka 682 M ditulis menggunakan huruf Pallawa dan berbahasa Melayu Kuno. Prasasti Kota Kapur terletak di Pulau Bangka bagian barat yang ditulis dengan memakai bahasa Melayu Kuno serta aksara Pallawa.

Prasasti ini ditemukan oleh JK. Prasasti ini berisikan pesan untuk senantiasa menjaga dan merawat alam supaya bisa dimanfaatkan oleh seluruh rakyat. Telaga Batu adalah salah satu prasasti yang menjadi sumber sejarah dari Kerajaan Sriwijaya.

Peninggalan Kerajaan Sriwijaya ini ditulis dalam 13 baris dan berhuruf Pallawa dengan Bahasa Melayu Kuno. Bateburg pada tahun 1920. Prasasti Kerjaaan Sriwijaya ditulis dengan menggunakan dalam bahasa sansekerta dan melayu kuno.

Konon isi prasasti ini berisikan tentang harapan-harapan dari rakyat kerajaan Sriwijaya.


13 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya Beserta Gambarnya Lengkap Sejarah Lengkap


5 Prasasti Peninggalan Kerajaan Sriwijaya Ini Berisi Kutukan


Bukti Keberadaan Kerajaan Sriwijaya


Posting Komentar untuk "Prasasti Peninggalan Kerajaan Sriwijaya Dalam Bahasa Melayu Kuno"